Langsung ke konten utama

Postingan

Penyakit di Dunia yang Ternyata Ada Vaksinnya (Bagian 2)

 Sampai dengan tahun 1970-an Indonesia masih dihantui oleh wabah bernama Kolera. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian dalam hitungan jam saja, utamanya jika pertolongan yang tepat tidak segera dilakukan. Apa Itu Kolera? Kolera adalah diare akut berat yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera , infeksi oleh bakteri ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu muntah-muntah, disertai diare yang berwarna keputihan, mirip dengan air cucian beras (air tajin). Di masa lalu, Kolera menjadi momok yang menakutkan karena dapat menyebabkan kematian dengan sangat cepat. Penularannya terjadi melalui air yang tercemar oleh bakteri yang keluar dari tinja penderitanya. Kolera di Masa Kini Berkat kemajuan ekonomi, higiene sanitasi, dan tersedianya sumber air bersih, kejadian Kolera di Indonesia dapat ditekan. Terakhir dilaporkan kasus Kolera terjadi pada tahun 2008 di Papua. Berita baiknya, vaksin untuk mencegah Kolera sudah tersedia, meski di Indonesia sendiri belum diberikan secara rutin, kecuali...

Penyakit di Dunia yang Ternyata Ada Vaksinnya (Bagian 1)

 Selain dari vaksin-vaksin yang selama ini kita kenal, misal BCG, Polio, DTP, PCV, atau Influenza ternyata ada juga loh vaksin-vaksin lain yang tersedia di dunia ini. Sebagian dari vaksin "asing" ini memang nggak diperlukan di Indonesia (karena tidak ada penyakitnya), atau diperlukan pada populasi khusus (misal mereka yang akan melaut di mancanegara), atau memang belum masuk aja ke pasar Indonesia. Vaksin-vaksin apa aja itu, berikut ceritanya: 1. Vaksin Malaria Banyak yang belum tau kalau Malaria kini bisa dicegah dengan vaksin. Sebagian lagi malah mungkin nggak tau Malaria itu apaan, hehe. Bagaimana Malaria disebarkan lewat nyamuk Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium sp. . Penyakit ini dibawa oleh nyamuk, dan menyebar dari orang yang sakit kepada mereka yang digigit nyamuk. Tanda dan gejala Malaria antara lain: a. Demam, b. Menggigil, c. Nyeri kepala, d. Nyeri otot, e. Lemas, f. Mual dan muntah, Apabila tidak ditangani dengan baik, infeksi ...

Vaksin Polio Baru: Novel OPV 2 (NOPV2)

Untuk merespon munculnya lagi kasus Polio di Indonesia sejak akhir 2022 lalu , dilaksanakanlah Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) dengan skala pelaksanaan satu provinsi. Sampai dengan tulisan ini dirilis (11 Maret 2023) ada tiga provinsi yang menjalankan Sub PIN Polio, yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Jawa Barat. Penggunaan Vaksin Polio Baru Menariknya, vaksin yang digunakan dalam Sub PIN 2023 adalah vaksin Polio baru buatan Bio Farma dengan nama Novel Oral Polio Vaccine 2 (NOPV2) yang sebetulnya sudah dirilis dan mendapat persetujuan penggunaan darurat dari WHO sejak tahun 2020. Vaksin NOPV2 dari Bio Farma Keberhasilan Bio Farma dalam mengembangkan vaksin NOPV2 seharusnya mendapat apresiasi. Sebab vaksin ini memang sangat dibutuhkan dalam upaya besar eradikasi Polio dari muka bumi. Terbukti sejak peluncurannya di tahun 2020 lalu, vaksin NOPV2 sudah digunakan di beberapa negara seperi Angola dan negara-negara lain di Afrika. Bagaimana Vaksin NOPV2 Diberikan? Sebagaimana namanya: Ora...

Sub PIN Polio 2023: Jangan Lagi Ada Korban Karena Polio

Kabar buruk dari Polio belum berhenti. Setelah kita semua dikejutkan oleh KLB Polio di Pidie, Aceh akhir tahun 2022 lalu , kini kasus lumpuh layu akibat Polio kembali ditemukan di Jawa Barat. Satu orang anak usia 4 tahun menderita lumpuh layu karena Polio tipe 2  di Purwakarta, d an 7 anak lainnya ditemukan juga positif menderita Polio . Guna merespon hal tersebut, Sub PIN Polio digelar di Provinsi Jawa Barat. Seorang anak sedang diberikan imunisasi Polio oral Apa Itu Sub PIN Polio? Kita mengenal PIN atau Pekan Imunisasi Nasional. Pada tahun 1995-1997 lalu Indonesia sudah pernah menyelenggarakannya juga dalam rangka eradikasi Polio. Sub PIN merujuk pada pelaksanaan PIN dalam skala yang bukan nasional, melainkan hanya satu provinsi saja. Tujuannya agar meningkatkan perlindungan terhadap balita dari ancaman Polio. Vaksin Polio Baru Novel Oral Polio Vaccine 2 Hal menarik dalam Sub PIN Polio 2023 ini adalah penggunaan vaksin Polio baru yaitu nOPV 2 atau novel Oral Polio Vaccine 2. Vak...

Vaksin Hexavalen Diberikan Usia 2-3-4 atau 2-4-6 Bulan?

"Dokter anak saya vaksin DTP pertamanya di dokter anak (Hexavalen), nah ini dosis keduanya pakai vaksin yang di Puskesmas, jarak antarvaksinnya bagaimana ya" Tanya seorang ibu suatu kali. "Apakah sebulan seperti yang di Puskesmas atau ikut yang kata DSA?" Lanjutnya lagi Perbedaan Dalam Jadwal Vaksinasi Jawaban paling mudahnya adalah: Ikuti apa anjuran dokter/vaksinastornya aja. Itu sebabnya, jadwal vaksin berikutnya merupakan pertanyaan yang wajib ditanyakan saat seorang anak mengikuti vaksinasi di manapun itu. Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI 2020 Sebabnya karena memang ada beberapa perbedaan pada jadwal pemberian imunisasi. Misalnya vaksin DTP di Posyandu/Puskesmas diberikan pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan, maka jadwal di dokter spesialis anak (DSA) boleh jadi 2, 4, 6, dan 18 bulan. Atau dalam kasus lain, vaksin Pneumokokus (PCV) di Posyandu/Puskesmas diberikan pada usia 2, 3, dan 12 bulan, akan tetapi DSA menganjurkan pemberian vaksin PCV di usia 2, 4, 6, dan 1...

Apa Beda Vaksin DT dan Td?

"Dok vaksin Difteri itu yang mana?" Tanya seorang ibu suatu kali. Ia merasa cemas dengan kabar adanya wabah Difteri di Garut , dan menanyakan apakah anaknya sudah pernah diberikan vaksin Difteri itu? Pertanyaan ini saya rasa penting untuk diberi penjelasan. Karena di lapangan memang masih banyak orang tua yang bingung membedakan antara vaksin DPT, DTP, DTwP, DTaP, TdaP, Td, maupun DT. Vaksin Td buatan Bio Farma Pertama, vaksin Difteri memang tidak diberikan dalam bentuk tunggal, selalu dalam wujud vaksin kombinasi, baik itu: Vaksin Bivalen: Vaksin DT dan Td (Bio Farma), Vaksin Trivalen: Boostrix (TdaP, buatan GSK), Vaksin Tetravalen (atau Quadrivalen): Tetraxim (DTaP + IPV, buatan Sanofi), Vaksin Pentavalen: Pentaxim dan Infanrix IPV - HiB (DTaP + IPV + HiB, masing-masing buatan Sanofi dan GSK), atau Pentabio (DTwP + Hep B + HiB, buatan Bio Farma), serta Vaksin Heksavalen: Hexaxim atau Infanrix Hexa (DTaP + IPV + Hep B + HiB, masing-masing buatan Sanofi dan GSK). Perbedaan Hu...

Menghadapi Tetangga yang Menolak Imunisasi Anak

"Dokter anaknya tetangga saya nggak divaksin, sama orang tuanya nggak dibolehin," kata seorang ibu suatu hari. "Kami harus gimana ya, apalagi ada wabah Polio, Campak, sekarang Difteri." Lanjutnya lagi. Menghadapi Penolakan Terhadap Vaksinasi Sependek pengalaman saya menjadi dokter selama hampir 16 tahun, kasus semacam ini (untungnya) jarang terjadi. Kebanyakan orang tua saat ini sudah paham pentingnya imunisasi. Saya sendiri pernah menghadapi berbagai penolakan vaksin, mulai dari yang ditolak secara halus, sampai diacungi golok oleh bapak si bayi. Hehe.. Dan sebagian besar dari orang yang menolak, bisa kami luruskan pemahamannya kok, dengan pendekatan yang empatik. Bahaya Turunnya Cakupan Imunisasi Kebanyakan vaksinator sudah paham betul, betapa pentingnya vaksinasi bagi kesehatan anak. Dan apa konsekuensinya bila cakupan vaksinasi sampai turun di bawah target yang ditetapkan. Kejadian Luar Biasa Campak  Kejadian Luar Biasa Polio Kejadian Luar Biasa Difteri Sampai d...

Mengapa Difteri Bisa Mematikan?

Awal tahun 2023 kita dikejutkan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri yang terjadi di dua kecamatan di Garut. Sampai dengan hari ini (1 Maret 2023), ada 8 korban meninggal dunia karena Difteri . Pertanyaannya sekarang, bagaimana Difteri bisa mematikan? Seperti Apa Difteri Itu? Tanda dan gejala awal difteri dimulai dengan demam dan nyeri tenggorokan , demam bisa diikuti dengan menggigil dan badan terasa lemas, kadang dijumpai juga pilek serta pembesaran kelenjar getah bening. Pada kasus yang berat akan muncul membran (selaput) berwarna keabuan di daerah tonsil (amandel) atau tenggorokan. Ilustrasi Difteri pada Tonsil Mengapa Difteri Bisa Mematikan? Setidaknya ada tiga cara bagaimana Difteri bisa menyebabkan kematian seseorang : Sumbatan jalan napas. Selaput keabuan tadi menyumbat jalan napas bagian atas sehingga menyebabkan seseorang meninggal dunia, atau Kerusakan otot jantung. Bakteri Difteri bisa menghasilkan racun kuat yang menyebar melalui peredaran darah dan bisa merusak otot-...

Vaksin Difteri Itu yang Mana?

"Dokter, vaksin Difteri itu yang mana ya? Anak saya sudah dapat belum?" Tanya seorang ibu suatu hari. Saya membuka buku KIA si anak, dan menunjukkan halaman jadwal imunisasi di dalam buku itu. "Yang ini bu." Jawab saya, "vaksin DTP." Kejadian Luar Biasa Difteri Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Garut bulan Februari 2023 menunjukkan kepada kita semua, bahwa ancaman penyakit menular selalu ada. Baru saja kita akan terlepas dari pandemi Covid-19, sudah muncul empat wabah penyakit menular lainnya: Polio , Campak , Difteri , dan Pertusis . Ilustrasi seorang anak dengan tungkai bawah yang mengecil sebelah akibat Polio Menurunnya cakupan vaksinasi selama pandemi disebut-sebut sebagai pemicu munculnya berbagai wabah tadi. Hal yang sebetulnya sudah diprediksi oleh beberapa ahli . Kenapa Anak Perlu Vaksin Kemunculan wabah ini sekaligus memberikan peringatan kepada kita semua, betapa kita memerlukan vaksin. Karena beberapa penyakit tidak akan bisa dihilangkan sela...

Wabah Difteri: Orang Tua Harus Bagaimana?

"Katanya ada wabah Difteri ya dok? Harus diberikan vaksin apa untuk anak saya?" Tanya seorang ibu. Saya menanyakan riwayat vaksinasi si anak, dan si ibu menunjukkan catatan vaksin di buku KIA. "Untuk saat ini sudah lengkap bu" Jawab saya. Wabah Difteri di Awal Tahun 2023 Seolah bersambung dengan kejadian luar biasa (KLB) Polio di Pidie, Aceh akhir tahun 2022 lalu , kini kita dikejutkan oleh kabar merebaknya kasus Difteri di dua kecamatan di Garut , Jawa Barat. Seorang anak sedang mendapatkan vaksinasi anak sekolah (BIAS) Difteri bisa mematikan. Dan dari 73 kasus Difteri yang sudah ditemukan, ada 7 orang yang meninggal dunia oleh karena penyakit ini . Kita tentu berharap tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh karena Difteri, penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan vaksinasi yang diberikan gratis di posyandu/puskesmas. Apa yang Perlu Orang Tua Lakukan? Difteri dapat dengan mudah menular dari satu orang ke orang lainnya melalui perantaraan percikkan ludah yang kelu...

Fakta-Fakta Menarik Seputar Vaksin PCV

Saat saya mengisi acara di manapun hampir selalu muncul pertanyaan seputar perlunya pemberian vaksin PCV. Apalagi setelah peluncuran vaksin PCV sebagai bagian dari Program Pengembangan Imunisasi (PPI) bulan September 2022 lalu, yang mana vaksin ini menjadi lebih banyak dikenal masyarakat. Berikut adalah fakta-fakta menarik seputar vaksin Pneumokokus (PCV): 1. Vaksin PCV sudah mulai diberikan kepada anak-anak sejak tahun 2000 Meski kebanyakan dari kita baru mengenal vaksin PCV sejak 2022, namun vaksin ini sebetulnya sudah diberikan sejak dua puluh tahun yang lalu, tepatnya mulai tahun 2000 di Amerika Serikat  sebagai PCV-7 dan pada tahun 2010 sebagai vaksin PCV-13 . 2. Tidak hanya mencegah Pneumonia Vaksin PCV bermanfaat untuk mencegah kelompok penyakit berbahaya yang dikenal sebagai IPD ( Invasive Pneumococcal Disease ), salah satunya adalah radang paru. Penyakit lain yang termasuk IPD adalah bakteremia, sepsis, meningitis, dan osteomielitis. 3. Salah satu vaksin termahal yang ad...

Vaksin Rotavirus Akan Gratis?

Salah satu isu terpanas dari dunia vaksinasi anak adalah tentang masuknya vaksin Rotavirus ke dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI), artinya vaksin Rotavirus akan diberikan gratis! Ini tentu kabar yang menggembirakan bagi para orang tua/pengasuh, mengingat semakin banyak vaksin yang digratiskan, tentu akan mengurangi kesakitan pada anak-anak. Apalagi per bulan September 2022 lalu kita sudah memulai pemberian vaksin PCV secara gratis , meskipun masih terbatas hanya pada bayi berusia 2 bulan aja. Seberapa Penting Vaksin Rotavirus? Vaksin Rotavirus adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah diare karena Rotavirus. Diare Rotavirus sendiri merupakan salah satu diare yang sering menyerang pada anak-anak terutama balita, sekaligus menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian balita di Indonesia setelah pneumonia (radang paru-paru). Tanda dan gejala anak diare Per tahunnya penanganan diare anak di Indonesia diperkirakan  menghabiskan dana lebih dari 30 juta dolar Amerika , at...

Salah Paham Buku KIA (Bagian 2)

"Saya disuruh menemui dokter anak, katanya anak saya beratnya kurang." Kata seorang ibu suatu kali saat saya menanyakan apa keluhan si anak. "Buku KIA-nya dibawa kan? Bisa saya pinjam?" Tanya saya. Si ibu menyerahkan bukunya dengan tatapan cemas. Ia kuatir ada apa-apa dengan anaknya. Memahami Hasil Pengukuran Berat dan Panjang/Tinggi Badan Berat dan panjang/tinggi badan anak merupakan dua hal penting yang tak hanya jadi perhatian tenakes, tapi juga orang tua/pengasuh. Keduanya merupakan satu indikator kesejahteraan si anak. Berat dan/atau panjang badan yang kurang akan selalu ditanggapi dengan cemas oleh sebagian besar orang tua/pengasuh. Sehingga memunculkan situasi seperti pada ilustrasi di atas: Apakah anaknya normal-normal aja? Hal yang kadang disalahpahami oleh orang tua/pengasuh dan tak jarang oleh tenakes adalah, hasil pengukuran berat dan panjang badan tadi seharusnya juga diplot dan diinterpretasikan, bukan sekadar diukur saja. Karena tanpa diplot dan diint...

Apa yang Harus Dilakukan Pascavaksinasi Anak?

Bagi saya pribadi, momen vaksinasi merupakan waktu yang baik untuk mendapatkan konsultasi mengenai kesehatan anak. Karena lazimnya saat dibawa melakukan vaksinasi, anak berada dalam kondisi sehat, suasana ini tentu akan jauh lebih menenangkan ketimbang saat membawa anak dalam kondisi sakit. Kondisi anak yang sehat juga memudahkan dokter anak dalam melakukan penilaian kondisi kesehatan anak. Yang Harus Dilakukan Pascavaksinasi Anak Setelah anak mendapatkan vaksinasi, jangan lupa cek hal-hal di bawah ini, sebelum anak dibawa pulang ke rumah: Pertama Pastikan dokter/vaksinator sudah menulis tanggal pelayanan, merk vaksin, nomor batch vaksin, dan jadwal vaksinasi berikutnya. Vaksin Pentabio (DTP Kombo) Kedua Tanyakan apakah ada efek simpang yang mungkin akan dialami si anak pascavaksinasi? Misal demam, kemerahan di lokasi bekas suntikan, dan lain-lain. Ketiga Bekali anak dengan obat-obatan yang sekiranya diperlukan di rumah nanti. Obat seperti parasetamol atau ibuprofen bisa diberikan pada...

Amankah Memberikan Dua Vaksin Atau Lebih Dalam Satu Hari?

"Hari ini sekalian vaksin DTP dan Campak Rubela ya bu?" Tanya saya kepada si ibu. Anaknya sudah terlambat mengikuti jadwal imunisasi, sehingga perlu dikejar untuk segera mendapat perlindungan. "Memangnya aman ya dok?" Si ibu balik bertanya, "apa nggak tambah demam nantinya?" Keamanan Vaksin Anak Pertanyaan senada sering sekali dilontarkan dalam sesi vaksinasi di manapun. Baik itu di posyandu/puskesmas maupun di rumah sakit. Kekhawatiran orang tua/pengasuh bukannya tanpa alasan, sebab dalam benak mereka memberikan satu jenis vaksin aja sudah menyebabkan demam, nah ini memberikan dua jenis vaksin sekaligus, demamnya jadi dobel dong? Seorang bayi mendapatkan suntikan vaksin Padahal dalam dunia vaksinasi tidak selalu seperti itu. Bukan berarti sesederhana 1 + 1 = 2. Alasannya karena: Tidak semua vaksin memiliki efek simpang berupa demam, Tidak semua anak yang divaksin akan memunculkan reaksi pascavaksin , dan Pemberian dua atau lebih vaksin dalam waktu yang be...

Kapan Anak Batuk Perlu Diberikan Obat?

Hampir semua orang tua pasti tau harus memberikan obat apa saat anak demam. Tapi kalau bicara batuk, masalahnya jadi berbeda. Karena obat batuk yang beredar di toko obat aja begitu banyak. Sehingga acapkali terlontar pertanyaan: "Obat batuk yang bagus yang mana dok?" Ilustrasi obat batuk sirup di apotek Tidak Semua Batuk Perlu Diobati Menariknya, tidak semua anak yang batuk perlu diberi obat. Karena sebagian batuk yang terjadi karena anak disebabkan oleh Salesma (Common Cold dalam bahasa Inggris). Dan diobati ataupun tidak, namanya Salesma akan sembuh dengan sendirinya . Anak usia prasekolah dengan imun normal sekalipun bisa mengalami Salesma sampai 12 kali setahun , artinya setiap bulan anak bisa kena batuk pilek ini. Kapan Perlu Diberikan Pengobatan? Batuk sebetulnya hanya satu gejala dari penyakit aja. Penyebabnya bisa beragam penyakit, bisa karena Salesma tadi atau juga penyakit lainnya seperti TB paru, Pneumonia, Asma , dan lain-lain. Sementara Salesma mungkin akan sembu...

Vaksin MR dan MMR, Pilih yang Mana?

"Anak saya belum vaksin MR dok, lebih baik pakai MR atau MMR ya?" Tanya seorang ibu. Ia membaca banyak pemberitaan tentang wabah Campak belakangan, dan agak kuatir karena anaknya yang berusia 9 bulan belum mendapat vaksin Campak. Di Indonesia sendiri ada 3 vaksin Campak yang tersedia :  Vaksin Campak Rubela (MR), Vaksin MMR, dan  Vaksin MMRV Vaksin MR (dok pribadi) Vaksin MR adalah vaksin yang diberikan secara gratis di posyandu/puskesmas, menggantikan vaksin Campak sejak tahun 2017 lalu . Vaksin ini diberikan mulai usia 9 bulan, kemudian diulangi pemberiannya pada usia 18 bulan dan satu kali lagi di antara usia 5-7 tahun. Sedangkan vaksin MMR dan MMRV bisa diberikan mulai dari usia 12 bulan. Sehingga akan lebih baik untuk memberikan vaksin MR terlebih dahulu guna memastikan anak mendapatkan perlindungan lebih cepat dari Campak dan Rubela. Bisakah Vaksin MR dan MMR Digunakan Bergantian? Pemberian vaksin MMR mengikuti vaksin MR diperbolehkan. Misalnya usia 9 bulan bayi diberi...

Anak Sudah Divaksin Campak, Kok Masih Kena Campak?

"Anak saya sudah divaksin Campak loh dok, kok masih ketularan juga ya?" Keluh seorang ibu. Si anak tampak tertidur di atas kasur di sebuah ruangan isolasi rumah sakit, terpaksa menjalani rawat inap karena ada komplikasi berupa radang paru. Kenapa Anak yang Divaksin Masih Bisa Kena Campak? Satu-satunya cara menghindari anak dari infeksi Campak adalah dengan memberikan kekebalan tubuh atau imun. Kekebalan terhadap Campak bisa didapatkan hanya melalui dua cara: Terkena infeksi secara alami, atau Imunisasi Campak. Tidak ada obat-obatan atau jejamuan yang dapat diberikan sebagai pengganti. Sehingga satu-satunya pilihan yang paling rasional adalah imunisasi. Kenapa rasional? Karena nggak membiarkan anak terinfeksi Campak bisa membahayakan dirinya maupun anak-anak lain. Ilustrasi seorang anak tengah mendapat perawatan Campak memiliki banyak komplikasi, antara lain radang paru dan diare. Dan keduanya merupakan penyebab kematian balita nomor satu dan dua di Indonesia. Sekarang masalah...

Waspada Wabah Campak

Beberapa daerah di Indonesia sedang dilanda wabah Campak. Bukan hal yang mengejutkan banget bagi saya, karena beberapa ahli memang sudah memperingatkan hal ini sebelumnya . Itulah sebabnya pada bulan Mei sampai Agustus 2022 lalu digelar bulan imunisasi anak nasional (BIAN) bagi anak usia 60 bulan ke bawah. Kenapa Waspada Wabah Campak? Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Ada 90% kemungkinan seorang anak yang belum memiliki imun terhadap Campak akan terinfeksi bila kontak dengan penderita Campak . Seorang anak dengan Campak Masalahnya Campak bukan penyakit biasa. Ia datang beserta komplikasi lainnya yang mematikan, di antaranya radang paru (pneumonia) dan diare. Dua penyakit terakhir ini merupakan pembunuh balita nomor satu dan dua di Indonesia bahkan sampai dengan saat ini. Wabah Campak Asmat 2018 Empat tahun yang lalu, masih di awal tahun 2018, kita dikejutkan oleh kabar wabah Campak yang menyebabkan kematian anak-anak di Asmat, Papua . Sebanyak 72 anak meninggal kala itu...

Anak Kok Nggak Demam Setelah Vaksin, Apa Vaksinnya Bekerja?

Sebagian orang tua/pengasuh menganggap demam pascavaksin sebagai satu kesatuan. Artinya kalau vaksinasi ya pasti demam. Sehingga apabila suatu vaksin yang disuntikkan tidak menimbulkan efek apa-apa, ada sedikit keraguan muncul: "Ini vaksinnya beneran kerja apa nggak?" Tidak Semua Vaksin Sebabkan Demam Apa yang tidak banyak diketahui adalah, nggak semua vaksin akan menimbulkan efek berupa demam. Bahkan vaksin DTP saja yang terkenal sebagai penyebab demam, kemungkinan terjadi demam hanya sekitar 50%, alias hanya separuh dari bayi yang disuntik akan mengalami demam. Vaksin-vaksin lain seperti BCG, Hepatitis B, apalagi Polio lebih jarang lagi menyebabkan reaksi berupa demam. Perhatikan Kualitas Vaksin Meskipun demikian, ada baiknya untuk selalu menanyakan kepada vaksinatornya: Vaksin apa yang diberikan, Apa manfaatnya, dan Seperti apa kemungkinan efek simpang yang akan terjadi, apakah biasanya terjadi demam atau lainnya. Karena karakteristik vaksin yang digunakan juga boleh jadi ...