Langsung ke konten utama

Vaksin Hexavalen Diberikan Usia 2-3-4 atau 2-4-6 Bulan?

"Dokter anak saya vaksin DTP pertamanya di dokter anak (Hexavalen), nah ini dosis keduanya pakai vaksin yang di Puskesmas, jarak antarvaksinnya bagaimana ya" Tanya seorang ibu suatu kali.
"Apakah sebulan seperti yang di Puskesmas atau ikut yang kata DSA?" Lanjutnya lagi

Perbedaan Dalam Jadwal Vaksinasi

Jawaban paling mudahnya adalah: Ikuti apa anjuran dokter/vaksinastornya aja. Itu sebabnya, jadwal vaksin berikutnya merupakan pertanyaan yang wajib ditanyakan saat seorang anak mengikuti vaksinasi di manapun itu.
Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI 2020


Sebabnya karena memang ada beberapa perbedaan pada jadwal pemberian imunisasi. Misalnya vaksin DTP di Posyandu/Puskesmas diberikan pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan, maka jadwal di dokter spesialis anak (DSA) boleh jadi 2, 4, 6, dan 18 bulan.
Atau dalam kasus lain, vaksin Pneumokokus (PCV) di Posyandu/Puskesmas diberikan pada usia 2, 3, dan 12 bulan, akan tetapi DSA menganjurkan pemberian vaksin PCV di usia 2, 4, 6, dan 12 bulan.

Jadwal Imunisasi Rekomendasi 

Jelas tidak ada yang salah mau mengikuti jadwal manapun juga. Itu sebabnya saya lebih menyarankan kepada para orang tua/pengasuh untuk mengikuti jadwal yang diberikan vaksinatornya aja.

Akan tetapi kalau Anda ingin penjelasan lebih lengkap, inilah sebabnya:
  1. Dosis vaksinasi ditentukan antara lain oleh pabrikan pembuatnya, apalagi pabrikan ini memang menjadi pihak yang melakukan berbagai penelitian terkait keamanan, efikasi, serta manfaat yang ingin dicapai dengan vaksinasi,
  2. Mengikuti rekomendasi IDAI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara berkala memperbarui jadwal imunisasi rekomendasi mereka. Yang disesuaikan dengan perkembangan dunia kedokteran dan kebijakan dari WHO maupun pemerintah, dan/atau
  3. Menyesuaikan Juknis vaksinasi yang dibuat pemerintah. 
Jadwal Imunisasi di Buku KIA edisi 2020

Pemberian Vaksin DTP

Vaksin DTP sendiri tidak hanya satu merk saja, melainkan ada beberapa. Yang sering diberikan di Indonesia adalah Pentavalen (vaksin yang diberikan di Posyandu/Puskesmas, dengan merk Pentabio dari Bio Farma) dan Heksavalen (misal Hexaxim buatan Sanofi atau Infanrix Hexa buatan GSK).

Vaksin Pentabio diberikan sesuai dengan jadwal imunisasi rekomendasi IDAI di usia 2, 3, 4, dan 18 bulan. Sedangkan Heksavalen yang diberikan oleh DSA akan direkomendasikan diberikan pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan.

Menggunakan Vaksin Berbeda Merk?

Apabila anak diberikan vaksin yang berbeda merk seperti pada ilustrasi kasus di atas, maka jadwal vaksin berikutnya menyesuaikan jenis vaksin yang digunakan sebelumnya. Misalkan vaksin DTP 1 menggunakan Hexavalen, maka dosis DTP 2 diberikan 8 pekan setelah dosis DTP 1, meski vaksin DTP 2 menggunakan Pentabio. 

Adapun dari vaksin DTP 2 menuju DTP 3 menggunakan jarak 4 pekan, sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan dan IDAI.

Semoga bisa membantu.
dr. Krisna Adhi, Sp. A
Ketua Bidang Litbang & IT Perdalin Kotapraja.
Co Founder di Klinik Vaksinasi Ar Rohmah,
Dokter Anak di RS Mitra Keluarga Slawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vaksin Rotavirus: Melengkapi Perlindungan Anak Terhadap Diare

"Loh memangnya ada vaksin untuk diare ya?" sahut seorang ibu keheranan, "anak saya masih bisa diberikan vaksinnya nggak?" lanjutnya lagi. Bagi kebanyakan orang, diare identik dengan lingkungan yang kotor, jorok, kumuh. Maka saat seorang anak terkena diare padahal sudah tinggal di rumah yang terjaga bersih, muncul rasa heran. Diare Rotavirus tidak hanya menjadi masalah di Indonesia saja, tapi juga di negara-negara maju lainnya. Karena alasan itulah dikembangkan vaksin Rotavirus. Vaksin Rotavirus pertama di dunia dirilis tahun 1998. Seorang anak dengan diare sedang ditangani petugas Waktu Pemberian Vaksin Rotavirus Vaksin Rotavirus diberikan mulai usia 8 pekan (2 bulan) . Dosis vaksin Rotavirus bervariasi di antara merk vaksin. Ada yang membutuhkan dua dosis dan tiga dosis.  Yang menjadi masalah, masa pemberian vaksin ini terbatas. Usia maksimal pemberian dosis pertama adalah 14 pekan, dan vaksinasi sudah harus selesai diberikan pada usia 24 atau 32 pekan, tergantung ...

Vaksin Polio: Demi Terwujudnya Eradikasi Polio

Apa Itu Poliomielitis? Definisi: Poliomielitis (Polio) adalah penyakit infeksi sangat menular disebabkan oleh Poliovirus . Penyakit ini utamanya menyerang balita, ditularkan oleh orang ke orang melalui rute fekal-oral. Virusnya akan berkembang biak di usus, kemudian dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Tanda dan Gejala: Sekitar 90% dari orang yang terinfeksi tidak bergejala atau mengalami gejala ringan, sehingga penyakit ini tidak dikenali. Pada sebagian orang mungkin muncul gejala demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kaku pada leher, dan nyeri pada tungkai. Seorang anak menderita kelumpuhan akibat Polio Pada sebagian kecil kasus, virus menyebabkan kelumpuhan, biasanya pada kaki dan kelumpuhannya bersifat permanen. Sekitar 5-10% penderita yang mengalami kelumpuhan akan terjadi kelumpuhan pada otot pernapasan yang bisa menyebabkan kematian . Komplikasi: Kecacatan permanen, meninggal dunia, sindrom Pascapolio. Penyakit Polio Tak Dapat Disembuhkan Hingga saat ini...

Vaksin Hepatitis B: Melindungi dari Gagal Hati

Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang pertama kali diberikan kepada anak, yaitu pada hari ia dilahirkan. Kenapa harus secepat itu diberikannya? Karena salah satu cara Hepatitis B ditularkan saat proses persalinan, baik itu persalinan spontan ataupun sesar . Infeksi Hepatitis B yang terjadi pada awal masa kehidupan ini sekitar 70-90% bisa menjadi kronis dan sebagian dari penderita Hepatitis B kronis akan mengalami Sirosis hati hingga berujung ke kanker hati. Waktu Ideal Pemberian Hepatitis B Hepatitis B diberikan sebanyak 5 kali dan idealnya diberikan segera setelah lahir (tentunya setelah pemberian vitamin K), sebelum bayi berusia 24 jam. Vaksin ini diberikan dengan cara disuntikkan di paha bayi, lazimnya tidak ada efek simpang yang terjadi. Ilustrasi bayi baru lahir Nah bagaimana kalau bayi sudah berusia lebih dari 24 jam namun belum diberikan vaksin Hepatitis B? Dalam kasus seperti ini, vaksin masih bisa diberikan namun tentu saja efek proteksinya tidak sebaik bayi yang diberikan ...