Langsung ke konten utama

Kapan Anak Batuk Perlu Diberikan Obat?

Hampir semua orang tua pasti tau harus memberikan obat apa saat anak demam. Tapi kalau bicara batuk, masalahnya jadi berbeda. Karena obat batuk yang beredar di toko obat aja begitu banyak. Sehingga acapkali terlontar pertanyaan: "Obat batuk yang bagus yang mana dok?"

Ilustrasi obat batuk sirup di apotek

Tidak Semua Batuk Perlu Diobati

Menariknya, tidak semua anak yang batuk perlu diberi obat. Karena sebagian batuk yang terjadi karena anak disebabkan oleh Salesma (Common Cold dalam bahasa Inggris). Dan diobati ataupun tidak, namanya Salesma akan sembuh dengan sendirinya.

Anak usia prasekolah dengan imun normal sekalipun bisa mengalami Salesma sampai 12 kali setahun, artinya setiap bulan anak bisa kena batuk pilek ini.

Kapan Perlu Diberikan Pengobatan?

Batuk sebetulnya hanya satu gejala dari penyakit aja. Penyebabnya bisa beragam penyakit, bisa karena Salesma tadi atau juga penyakit lainnya seperti TB paru, Pneumonia, Asma, dan lain-lain.

Sementara Salesma mungkin akan sembuh sendiri tanpa perlu diobati, penyakit-penyakit lain perlu mendapat penanganan dokter.

Bawalah anak bila mengalami batuk pilek yang disertai kondisi sebagai berikut:
  1. Batuk pilek pada bayi usia 3 bulan atau kurang,
  2. Demam tinggi (suhu tubuh di atas 38,5 derajat Celcius),
  3. Sesak napas,
  4. Tampak kebiruan di bibir,
  5. Terlihat gelisah, 
  6. Batuk berdarah,
  7. Batuk lebih dari 2 pekan, atau
  8. Kapan saja Anda merasa perlu membawa anak ke dokter.

Apa yang Akan Dokter Lakukan

Selain dari melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis, kami juga akan melihat apakah ada kemungkinan anak memerlukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada, pemeriksaan darah, tes mantoux, dan lainnya.

Pada anak yang dicurigai Asma, bisa diberikan terapi inhalasi untuk mengatasi sesak napas/serangannya. Sedangkan pada anak yang mengalami pneumonia bisa jadi akan diberikan antibiotik.

Sebagai kesimpulan, penanganan batuk dilakukan setelah penyebab yang mendasari batuk teridentifikasi. Tidak ada satu obat yang bisa digunakan untuk mengatasi semua jenis batuk.
dr. Krisna Adhi, Sp. A
Ketua Bidang Litbang & IT Perdalin Kotapraja.
Co Founder di Klinik Vaksinasi Ar Rohmah,
Dokter Anak di RS Mitra Keluarga Slawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vaksin Rotavirus: Melengkapi Perlindungan Anak Terhadap Diare

"Loh memangnya ada vaksin untuk diare ya?" sahut seorang ibu keheranan, "anak saya masih bisa diberikan vaksinnya nggak?" lanjutnya lagi. Bagi kebanyakan orang, diare identik dengan lingkungan yang kotor, jorok, kumuh. Maka saat seorang anak terkena diare padahal sudah tinggal di rumah yang terjaga bersih, muncul rasa heran. Diare Rotavirus tidak hanya menjadi masalah di Indonesia saja, tapi juga di negara-negara maju lainnya. Karena alasan itulah dikembangkan vaksin Rotavirus. Vaksin Rotavirus pertama di dunia dirilis tahun 1998. Seorang anak dengan diare sedang ditangani petugas Waktu Pemberian Vaksin Rotavirus Vaksin Rotavirus diberikan mulai usia 8 pekan (2 bulan) . Dosis vaksin Rotavirus bervariasi di antara merk vaksin. Ada yang membutuhkan dua dosis dan tiga dosis.  Yang menjadi masalah, masa pemberian vaksin ini terbatas. Usia maksimal pemberian dosis pertama adalah 14 pekan, dan vaksinasi sudah harus selesai diberikan pada usia 24 atau 32 pekan, tergantung ...

Vaksin Polio: Demi Terwujudnya Eradikasi Polio

Apa Itu Poliomielitis? Definisi: Poliomielitis (Polio) adalah penyakit infeksi sangat menular disebabkan oleh Poliovirus . Penyakit ini utamanya menyerang balita, ditularkan oleh orang ke orang melalui rute fekal-oral. Virusnya akan berkembang biak di usus, kemudian dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Tanda dan Gejala: Sekitar 90% dari orang yang terinfeksi tidak bergejala atau mengalami gejala ringan, sehingga penyakit ini tidak dikenali. Pada sebagian orang mungkin muncul gejala demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kaku pada leher, dan nyeri pada tungkai. Seorang anak menderita kelumpuhan akibat Polio Pada sebagian kecil kasus, virus menyebabkan kelumpuhan, biasanya pada kaki dan kelumpuhannya bersifat permanen. Sekitar 5-10% penderita yang mengalami kelumpuhan akan terjadi kelumpuhan pada otot pernapasan yang bisa menyebabkan kematian . Komplikasi: Kecacatan permanen, meninggal dunia, sindrom Pascapolio. Penyakit Polio Tak Dapat Disembuhkan Hingga saat ini...

Vaksin Hepatitis B: Melindungi dari Gagal Hati

Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang pertama kali diberikan kepada anak, yaitu pada hari ia dilahirkan. Kenapa harus secepat itu diberikannya? Karena salah satu cara Hepatitis B ditularkan saat proses persalinan, baik itu persalinan spontan ataupun sesar . Infeksi Hepatitis B yang terjadi pada awal masa kehidupan ini sekitar 70-90% bisa menjadi kronis dan sebagian dari penderita Hepatitis B kronis akan mengalami Sirosis hati hingga berujung ke kanker hati. Waktu Ideal Pemberian Hepatitis B Hepatitis B diberikan sebanyak 5 kali dan idealnya diberikan segera setelah lahir (tentunya setelah pemberian vitamin K), sebelum bayi berusia 24 jam. Vaksin ini diberikan dengan cara disuntikkan di paha bayi, lazimnya tidak ada efek simpang yang terjadi. Ilustrasi bayi baru lahir Nah bagaimana kalau bayi sudah berusia lebih dari 24 jam namun belum diberikan vaksin Hepatitis B? Dalam kasus seperti ini, vaksin masih bisa diberikan namun tentu saja efek proteksinya tidak sebaik bayi yang diberikan ...