Sebagian orang tua/pengasuh menganggap demam pascavaksin sebagai satu kesatuan. Artinya kalau vaksinasi ya pasti demam. Sehingga apabila suatu vaksin yang disuntikkan tidak menimbulkan efek apa-apa, ada sedikit keraguan muncul: "Ini vaksinnya beneran kerja apa nggak?"
Tidak Semua Vaksin Sebabkan Demam
Apa yang tidak banyak diketahui adalah, nggak semua vaksin akan menimbulkan efek berupa demam. Bahkan vaksin DTP saja yang terkenal sebagai penyebab demam, kemungkinan terjadi demam hanya sekitar 50%, alias hanya separuh dari bayi yang disuntik akan mengalami demam.
Vaksin-vaksin lain seperti BCG, Hepatitis B, apalagi Polio lebih jarang lagi menyebabkan reaksi berupa demam.
Perhatikan Kualitas Vaksin
Meskipun demikian, ada baiknya untuk selalu menanyakan kepada vaksinatornya:
- Vaksin apa yang diberikan,
- Apa manfaatnya, dan
- Seperti apa kemungkinan efek simpang yang akan terjadi, apakah biasanya terjadi demam atau lainnya.
Karena karakteristik vaksin yang digunakan juga boleh jadi akan sangat berbeda meskipun kandungan antigen dalam vaksinnya mirip (misal dalam kasus vaksin DTaP dan DTwP).
Yang lebih penting daripada menjadikan demam sebagai tolak ukur kualitas vaksin adalah memastikan bahwa vaksin yang diberikan kepada anak merupakan vaksin asli, berkualitas baik, dan diberikan dengan cara yang benar.
Kriteria ABC Dalam Menilai Kualitas Pelayanan Vaksinasi
Saya sering menyebut cara menilai ini sebagai kriteria ABC, yaitu:
- Asli, berarti vaksinnya harus asli,
- Berkualitas, maksudnya kualitas vaksin masih baik (belum kadaluarsa, disimpan dengan benar, dll), serta
- Cara pemberiannya benar.
Komentar
Posting Komentar