Beberapa daerah di Indonesia sedang dilanda wabah Campak. Bukan hal yang mengejutkan banget bagi saya, karena beberapa ahli memang sudah memperingatkan hal ini sebelumnya.
Itulah sebabnya pada bulan Mei sampai Agustus 2022 lalu digelar bulan imunisasi anak nasional (BIAN) bagi anak usia 60 bulan ke bawah.
Kenapa Waspada Wabah Campak?
Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Ada 90% kemungkinan seorang anak yang belum memiliki imun terhadap Campak akan terinfeksi bila kontak dengan penderita Campak.
Masalahnya Campak bukan penyakit biasa. Ia datang beserta komplikasi lainnya yang mematikan, di antaranya radang paru (pneumonia) dan diare. Dua penyakit terakhir ini merupakan pembunuh balita nomor satu dan dua di Indonesia bahkan sampai dengan saat ini.
Wabah Campak Asmat 2018
Empat tahun yang lalu, masih di awal tahun 2018, kita dikejutkan oleh kabar wabah Campak yang menyebabkan kematian anak-anak di Asmat, Papua. Sebanyak 72 anak meninggal kala itu akibat komplikasi Campak dan malnutrisi.
Penyebabnya juga tak jauh berbeda dengan yang dihadapi saat ini: Cakupan vaksin yang menurun, bedanya di tahun ini cakupan yang turun tadi terjadi sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Apa yang Harus Orang Tua Lakukan?
Dengan pemberian vaksin Campak Rubela sebanyak dua dosis, anak bisa terlindung sampai dengan 97% dari infeksi Campak. Karenanya langkah yang harus ditempuh pertama kali adalah memastikan anak sudah mendapatkan vaksin Campak Rubela (MR) atau MMR minimal sebanyak 2 dosis.
Karena Campak sangat mudah menular, maka anak-anak yang sakit Campak harus diisolasi di rumah masing-masing setidaknya sampai 4 hari setelah munculnya ruam kemerahan di tubuhnya.
Beberapa anak yang mengalami komplikasi akan dirawat di puskesmas atau RS dalam satu ruangan isolasi yang khusus agar tidak menulari anak yang lain.
Vaksin Merupakan Jalan Terbaik Melindungi dari Campak
Sampai dengan saat ini, tidak ada cara lain untuk mendapatkan imunitas terhadap Campak selain dari mendapatkan infeksinya secara alamiah dan melakukan vaksinasi. Tidak ada obat-obatan atau jejamuan yang bisa memunculkan imunitas ini.
Di sisi lain membiarkan anak terinfeksi Campak secara alami merupakan tindakan yang berbahaya. Karena tidak hanya berisiko menyebabkan anak terkena komplikasi dari Campak, namun juga berpotensi menulari Campak kepada anak-anak lain tanpa kita bisa cegah.
Apalagi vaksin yang aman dan efektif sudah tersedia untuk memberikan perlindungan terbaik anak kita dari Campak dan komplikasi-komplikasinya.

Komentar
Posting Komentar