Langsung ke konten utama

Postingan

Penyakit di Dunia yang Ternyata Ada Vaksinnya (Bagian 2)

 Sampai dengan tahun 1970-an Indonesia masih dihantui oleh wabah bernama Kolera. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian dalam hitungan jam saja, utamanya jika pertolongan yang tepat tidak segera dilakukan. Apa Itu Kolera? Kolera adalah diare akut berat yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera , infeksi oleh bakteri ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu muntah-muntah, disertai diare yang berwarna keputihan, mirip dengan air cucian beras (air tajin). Di masa lalu, Kolera menjadi momok yang menakutkan karena dapat menyebabkan kematian dengan sangat cepat. Penularannya terjadi melalui air yang tercemar oleh bakteri yang keluar dari tinja penderitanya. Kolera di Masa Kini Berkat kemajuan ekonomi, higiene sanitasi, dan tersedianya sumber air bersih, kejadian Kolera di Indonesia dapat ditekan. Terakhir dilaporkan kasus Kolera terjadi pada tahun 2008 di Papua. Berita baiknya, vaksin untuk mencegah Kolera sudah tersedia, meski di Indonesia sendiri belum diberikan secara rutin, kecuali...
Postingan terbaru

Penyakit di Dunia yang Ternyata Ada Vaksinnya (Bagian 1)

 Selain dari vaksin-vaksin yang selama ini kita kenal, misal BCG, Polio, DTP, PCV, atau Influenza ternyata ada juga loh vaksin-vaksin lain yang tersedia di dunia ini. Sebagian dari vaksin "asing" ini memang nggak diperlukan di Indonesia (karena tidak ada penyakitnya), atau diperlukan pada populasi khusus (misal mereka yang akan melaut di mancanegara), atau memang belum masuk aja ke pasar Indonesia. Vaksin-vaksin apa aja itu, berikut ceritanya: 1. Vaksin Malaria Banyak yang belum tau kalau Malaria kini bisa dicegah dengan vaksin. Sebagian lagi malah mungkin nggak tau Malaria itu apaan, hehe. Bagaimana Malaria disebarkan lewat nyamuk Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium sp. . Penyakit ini dibawa oleh nyamuk, dan menyebar dari orang yang sakit kepada mereka yang digigit nyamuk. Tanda dan gejala Malaria antara lain: a. Demam, b. Menggigil, c. Nyeri kepala, d. Nyeri otot, e. Lemas, f. Mual dan muntah, Apabila tidak ditangani dengan baik, infeksi ...

Vaksin Polio Baru: Novel OPV 2 (NOPV2)

Untuk merespon munculnya lagi kasus Polio di Indonesia sejak akhir 2022 lalu , dilaksanakanlah Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) dengan skala pelaksanaan satu provinsi. Sampai dengan tulisan ini dirilis (11 Maret 2023) ada tiga provinsi yang menjalankan Sub PIN Polio, yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Jawa Barat. Penggunaan Vaksin Polio Baru Menariknya, vaksin yang digunakan dalam Sub PIN 2023 adalah vaksin Polio baru buatan Bio Farma dengan nama Novel Oral Polio Vaccine 2 (NOPV2) yang sebetulnya sudah dirilis dan mendapat persetujuan penggunaan darurat dari WHO sejak tahun 2020. Vaksin NOPV2 dari Bio Farma Keberhasilan Bio Farma dalam mengembangkan vaksin NOPV2 seharusnya mendapat apresiasi. Sebab vaksin ini memang sangat dibutuhkan dalam upaya besar eradikasi Polio dari muka bumi. Terbukti sejak peluncurannya di tahun 2020 lalu, vaksin NOPV2 sudah digunakan di beberapa negara seperi Angola dan negara-negara lain di Afrika. Bagaimana Vaksin NOPV2 Diberikan? Sebagaimana namanya: Ora...

Sub PIN Polio 2023: Jangan Lagi Ada Korban Karena Polio

Kabar buruk dari Polio belum berhenti. Setelah kita semua dikejutkan oleh KLB Polio di Pidie, Aceh akhir tahun 2022 lalu , kini kasus lumpuh layu akibat Polio kembali ditemukan di Jawa Barat. Satu orang anak usia 4 tahun menderita lumpuh layu karena Polio tipe 2  di Purwakarta, d an 7 anak lainnya ditemukan juga positif menderita Polio . Guna merespon hal tersebut, Sub PIN Polio digelar di Provinsi Jawa Barat. Seorang anak sedang diberikan imunisasi Polio oral Apa Itu Sub PIN Polio? Kita mengenal PIN atau Pekan Imunisasi Nasional. Pada tahun 1995-1997 lalu Indonesia sudah pernah menyelenggarakannya juga dalam rangka eradikasi Polio. Sub PIN merujuk pada pelaksanaan PIN dalam skala yang bukan nasional, melainkan hanya satu provinsi saja. Tujuannya agar meningkatkan perlindungan terhadap balita dari ancaman Polio. Vaksin Polio Baru Novel Oral Polio Vaccine 2 Hal menarik dalam Sub PIN Polio 2023 ini adalah penggunaan vaksin Polio baru yaitu nOPV 2 atau novel Oral Polio Vaccine 2. Vak...

Vaksin Hexavalen Diberikan Usia 2-3-4 atau 2-4-6 Bulan?

"Dokter anak saya vaksin DTP pertamanya di dokter anak (Hexavalen), nah ini dosis keduanya pakai vaksin yang di Puskesmas, jarak antarvaksinnya bagaimana ya" Tanya seorang ibu suatu kali. "Apakah sebulan seperti yang di Puskesmas atau ikut yang kata DSA?" Lanjutnya lagi Perbedaan Dalam Jadwal Vaksinasi Jawaban paling mudahnya adalah: Ikuti apa anjuran dokter/vaksinastornya aja. Itu sebabnya, jadwal vaksin berikutnya merupakan pertanyaan yang wajib ditanyakan saat seorang anak mengikuti vaksinasi di manapun itu. Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI 2020 Sebabnya karena memang ada beberapa perbedaan pada jadwal pemberian imunisasi. Misalnya vaksin DTP di Posyandu/Puskesmas diberikan pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan, maka jadwal di dokter spesialis anak (DSA) boleh jadi 2, 4, 6, dan 18 bulan. Atau dalam kasus lain, vaksin Pneumokokus (PCV) di Posyandu/Puskesmas diberikan pada usia 2, 3, dan 12 bulan, akan tetapi DSA menganjurkan pemberian vaksin PCV di usia 2, 4, 6, dan 1...

Apa Beda Vaksin DT dan Td?

"Dok vaksin Difteri itu yang mana?" Tanya seorang ibu suatu kali. Ia merasa cemas dengan kabar adanya wabah Difteri di Garut , dan menanyakan apakah anaknya sudah pernah diberikan vaksin Difteri itu? Pertanyaan ini saya rasa penting untuk diberi penjelasan. Karena di lapangan memang masih banyak orang tua yang bingung membedakan antara vaksin DPT, DTP, DTwP, DTaP, TdaP, Td, maupun DT. Vaksin Td buatan Bio Farma Pertama, vaksin Difteri memang tidak diberikan dalam bentuk tunggal, selalu dalam wujud vaksin kombinasi, baik itu: Vaksin Bivalen: Vaksin DT dan Td (Bio Farma), Vaksin Trivalen: Boostrix (TdaP, buatan GSK), Vaksin Tetravalen (atau Quadrivalen): Tetraxim (DTaP + IPV, buatan Sanofi), Vaksin Pentavalen: Pentaxim dan Infanrix IPV - HiB (DTaP + IPV + HiB, masing-masing buatan Sanofi dan GSK), atau Pentabio (DTwP + Hep B + HiB, buatan Bio Farma), serta Vaksin Heksavalen: Hexaxim atau Infanrix Hexa (DTaP + IPV + Hep B + HiB, masing-masing buatan Sanofi dan GSK). Perbedaan Hu...

Menghadapi Tetangga yang Menolak Imunisasi Anak

"Dokter anaknya tetangga saya nggak divaksin, sama orang tuanya nggak dibolehin," kata seorang ibu suatu hari. "Kami harus gimana ya, apalagi ada wabah Polio, Campak, sekarang Difteri." Lanjutnya lagi. Menghadapi Penolakan Terhadap Vaksinasi Sependek pengalaman saya menjadi dokter selama hampir 16 tahun, kasus semacam ini (untungnya) jarang terjadi. Kebanyakan orang tua saat ini sudah paham pentingnya imunisasi. Saya sendiri pernah menghadapi berbagai penolakan vaksin, mulai dari yang ditolak secara halus, sampai diacungi golok oleh bapak si bayi. Hehe.. Dan sebagian besar dari orang yang menolak, bisa kami luruskan pemahamannya kok, dengan pendekatan yang empatik. Bahaya Turunnya Cakupan Imunisasi Kebanyakan vaksinator sudah paham betul, betapa pentingnya vaksinasi bagi kesehatan anak. Dan apa konsekuensinya bila cakupan vaksinasi sampai turun di bawah target yang ditetapkan. Kejadian Luar Biasa Campak  Kejadian Luar Biasa Polio Kejadian Luar Biasa Difteri Sampai d...

Mengapa Difteri Bisa Mematikan?

Awal tahun 2023 kita dikejutkan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri yang terjadi di dua kecamatan di Garut. Sampai dengan hari ini (1 Maret 2023), ada 8 korban meninggal dunia karena Difteri . Pertanyaannya sekarang, bagaimana Difteri bisa mematikan? Seperti Apa Difteri Itu? Tanda dan gejala awal difteri dimulai dengan demam dan nyeri tenggorokan , demam bisa diikuti dengan menggigil dan badan terasa lemas, kadang dijumpai juga pilek serta pembesaran kelenjar getah bening. Pada kasus yang berat akan muncul membran (selaput) berwarna keabuan di daerah tonsil (amandel) atau tenggorokan. Ilustrasi Difteri pada Tonsil Mengapa Difteri Bisa Mematikan? Setidaknya ada tiga cara bagaimana Difteri bisa menyebabkan kematian seseorang : Sumbatan jalan napas. Selaput keabuan tadi menyumbat jalan napas bagian atas sehingga menyebabkan seseorang meninggal dunia, atau Kerusakan otot jantung. Bakteri Difteri bisa menghasilkan racun kuat yang menyebar melalui peredaran darah dan bisa merusak otot-...

Vaksin Difteri Itu yang Mana?

"Dokter, vaksin Difteri itu yang mana ya? Anak saya sudah dapat belum?" Tanya seorang ibu suatu hari. Saya membuka buku KIA si anak, dan menunjukkan halaman jadwal imunisasi di dalam buku itu. "Yang ini bu." Jawab saya, "vaksin DTP." Kejadian Luar Biasa Difteri Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Garut bulan Februari 2023 menunjukkan kepada kita semua, bahwa ancaman penyakit menular selalu ada. Baru saja kita akan terlepas dari pandemi Covid-19, sudah muncul empat wabah penyakit menular lainnya: Polio , Campak , Difteri , dan Pertusis . Ilustrasi seorang anak dengan tungkai bawah yang mengecil sebelah akibat Polio Menurunnya cakupan vaksinasi selama pandemi disebut-sebut sebagai pemicu munculnya berbagai wabah tadi. Hal yang sebetulnya sudah diprediksi oleh beberapa ahli . Kenapa Anak Perlu Vaksin Kemunculan wabah ini sekaligus memberikan peringatan kepada kita semua, betapa kita memerlukan vaksin. Karena beberapa penyakit tidak akan bisa dihilangkan sela...