Langsung ke konten utama

Memberikan Vaksin Rotavirus di Usia 6 Bulan, Bolehkah?

Hampir semua vaksin bisa disusulkan pemberiannya (dilakukan catch up), hanya saja ada vaksin yang memiliki rentang waktu pemberian yang cukup panjang, ada juga yang sangat terbatas.

Vaksin Rotavirus termasuk ke dalam kelompok yang kedua, waktu pemberiannya sangat terbatas dalam beberapa belas minggu pertama kehidupan saja, sehingga tak jarang saya menemukan orang tua/pengasuh yang harus menelan rasa kecewa karena melewatkan vaksin penting ini.

Sesi edukasi kepada orang tua/pengasuh (dok pribadi)


Diare yang Masih Menjadi Masalah di Indonesia

Data dari Unicef menunjukkan bahwa diare merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita Indonesia setelah radang paru dan kelainan bawaan lahir.

Salah satu penyebab utama diare pada balita adalah Rotavirus. Dan sampai dengan saat ini menjadi satu-satunya penyebab yang bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi.

Mungkin diare terdengar sepele, namun dengan mudahnya ia menular dari satu anak ke anak lainnya, beban dari penyakit yang satu ini menjadi terlalu besar. Di Indonesia sendiri penanganan diare anak setiap tahunnya membutuhkan dana sampai dengan USD 30 juta, atau hampir setengah trilyun rupiah.

Vaksin yang Aman dan Efektif Sudah Lama Tersedia

Perlu orang tua/pengasuh ketahui, diare bukan hanya jadi masalah di Indonesia, melainkan juga di negara-negara maju lainnya. Itu sebabnya vaksin Rotavirus diciptakan. Karena rupanya menjaga kebersihan air konsumsi dan higiene sanitasi lingkungan aja nggak cukup.


Vaksin Rotavirus yang digunakan hingga sekarang (vaksin Rotavirus Monovalen dan Pentavalen) sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 2006 dan 2008. Hingga Maret 2021 vaksin Rotavirus sudah digunakan di 106 negara di seluruh dunia. 

Waktu pemberiannya terbatas sebagai berikut:

Vaksin Rotavirus Monovalen (Rotarix):

Dosis pertama diberikan antara usia 6-12 pekan, maksimal harus sudah masuk sebelum usia 14 pekan (maksimal usia 14 pekan 6 hari),

Dosis kedua diberikan paling cepat 4 pekan sejak dosis pertama masuk, maksimal harus sudah masuk sebelum usia 24 pekan.

Vaksin Rotavirus Pentavalen (Rotateq):

Dosis pertama diberikan antara usia 6-12 pekan, maksimal harus sudah masuk sebelum usia 14 pekan (maksimal usia 14 pekan 6 hari),

Dosis kedua diberikan paling cepat 4 pekan sejak dosis pertama masuk, maksimal harus sudah masuk sebelum usia 24 pekan.

Dosis ketiga diberikan paling cepat 4 pekan sejak dosis kedua masuk, maksimal harus sudah masuk sebelum usia 32 pekan.

Bagaimana Jika Bayi Sudah Berusia 6 Bulan dan Belum Divaksin?

Diare pada bayi sendiri biasanya terjadi mulai usia 3 bulan, atau bisa lebih dari itu bila bayi mulanya mendapatkan ASI eksklusif. Yang sering saya temukan di lapangan adalah, bayi yang pada usia 6 bulan atau lebih mengalami diare dan akhirnya dirawat inap di rumah sakit. 

Orang tua/pengasuhnya baru mengetahui pentingnya vaksin Rotavirus pada usia di mana vaksin Rotavirus sudah tidak bisa lagi disusulkan pemberiannya.

Pemberian dosis pertama Rotavirus (maksudnya pemberian vaksin Rotavirus untuk pertama kali) di atas usia 14 pekan tidak memiliki data mengenai keamanannya. Dengan demikian pemakaiannya tidak dianjurkan.

dr. Krisna Adhi, Sp. A
Ketua Bidang Litbang & IT Perdalin Kotapraja.
Co Founder di Klinik Vaksinasi Ar Rohmah,
Dokter Anak di RS Mitra Keluarga Slawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vaksin Rotavirus: Melengkapi Perlindungan Anak Terhadap Diare

"Loh memangnya ada vaksin untuk diare ya?" sahut seorang ibu keheranan, "anak saya masih bisa diberikan vaksinnya nggak?" lanjutnya lagi. Bagi kebanyakan orang, diare identik dengan lingkungan yang kotor, jorok, kumuh. Maka saat seorang anak terkena diare padahal sudah tinggal di rumah yang terjaga bersih, muncul rasa heran. Diare Rotavirus tidak hanya menjadi masalah di Indonesia saja, tapi juga di negara-negara maju lainnya. Karena alasan itulah dikembangkan vaksin Rotavirus. Vaksin Rotavirus pertama di dunia dirilis tahun 1998. Seorang anak dengan diare sedang ditangani petugas Waktu Pemberian Vaksin Rotavirus Vaksin Rotavirus diberikan mulai usia 8 pekan (2 bulan) . Dosis vaksin Rotavirus bervariasi di antara merk vaksin. Ada yang membutuhkan dua dosis dan tiga dosis.  Yang menjadi masalah, masa pemberian vaksin ini terbatas. Usia maksimal pemberian dosis pertama adalah 14 pekan, dan vaksinasi sudah harus selesai diberikan pada usia 24 atau 32 pekan, tergantung ...

Vaksin Polio: Demi Terwujudnya Eradikasi Polio

Apa Itu Poliomielitis? Definisi: Poliomielitis (Polio) adalah penyakit infeksi sangat menular disebabkan oleh Poliovirus . Penyakit ini utamanya menyerang balita, ditularkan oleh orang ke orang melalui rute fekal-oral. Virusnya akan berkembang biak di usus, kemudian dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Tanda dan Gejala: Sekitar 90% dari orang yang terinfeksi tidak bergejala atau mengalami gejala ringan, sehingga penyakit ini tidak dikenali. Pada sebagian orang mungkin muncul gejala demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kaku pada leher, dan nyeri pada tungkai. Seorang anak menderita kelumpuhan akibat Polio Pada sebagian kecil kasus, virus menyebabkan kelumpuhan, biasanya pada kaki dan kelumpuhannya bersifat permanen. Sekitar 5-10% penderita yang mengalami kelumpuhan akan terjadi kelumpuhan pada otot pernapasan yang bisa menyebabkan kematian . Komplikasi: Kecacatan permanen, meninggal dunia, sindrom Pascapolio. Penyakit Polio Tak Dapat Disembuhkan Hingga saat ini...

Vaksin Hepatitis B: Melindungi dari Gagal Hati

Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang pertama kali diberikan kepada anak, yaitu pada hari ia dilahirkan. Kenapa harus secepat itu diberikannya? Karena salah satu cara Hepatitis B ditularkan saat proses persalinan, baik itu persalinan spontan ataupun sesar . Infeksi Hepatitis B yang terjadi pada awal masa kehidupan ini sekitar 70-90% bisa menjadi kronis dan sebagian dari penderita Hepatitis B kronis akan mengalami Sirosis hati hingga berujung ke kanker hati. Waktu Ideal Pemberian Hepatitis B Hepatitis B diberikan sebanyak 5 kali dan idealnya diberikan segera setelah lahir (tentunya setelah pemberian vitamin K), sebelum bayi berusia 24 jam. Vaksin ini diberikan dengan cara disuntikkan di paha bayi, lazimnya tidak ada efek simpang yang terjadi. Ilustrasi bayi baru lahir Nah bagaimana kalau bayi sudah berusia lebih dari 24 jam namun belum diberikan vaksin Hepatitis B? Dalam kasus seperti ini, vaksin masih bisa diberikan namun tentu saja efek proteksinya tidak sebaik bayi yang diberikan ...