Sependek pengalaman saya, Asma pada anak merupakan salah satu penyakit yang paling terlantar penanganannya di kota-kota kecil. Terlantar di sini maksudnya bukan berarti tidak ditangani atau dibiarkan tanpa pengobatan, namun penanganan Asma seolah jalan di tempat, padahal obat-obatan untuk mengontrol Asma sudah banyak tersedia di pasaran.
Batuk Lama Bukan Hanya TB
Saat seorang anak mengalami batuk lama (lebih dari 14 hari), hal yang mungkin terlintas di benak kebanyakan orang adalah Tuberkulosis atau TB. Dan hal ini memang ada benarnya, mengingat Indonesia merupakan negara kedua terbesar beban TB-nya di seluruh dunia.
Akan tetapi batuk lama bukan hanya TB. Ada berbagai penyebab lain yang harus dipikirkan, salah satunya Asma. Mengapa demikian? Karena penanganan TB berbeda sekali dengan Asma. Sehingga anak dengan batuk lama yang diberikan obat TB tentu tidak akan mengalami perbaikan pada batuknya.
Hari Asma Sedunia
Setiap tanggal 2 Mei dunia memperingati hari Asma. Peringatan ini dimaksudkan salah satunya guna meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat akan Asma.
Secara statistik, ada sekitar 5,5 sampai 8,4% anak dengan Asma, artinya dari satu kelas berisi 40 orang anak, boleh jadi akan ditemui 2 sampai 3 anak penyandang Asma.
Berita buruknya, Asma tidak bisa dihilangkan, "bakatnya" akan terus melekat seumur hidup, namun berita baiknya Asma bisa dikendalikan, dan dengan pengendalian yang baik seorang anak bisa beraktivitas normal sebagaimana anak lainnya dan frekuensi serangan Asma bisa ditekan.
Curahan Hati Seorang Ibu
Saat menggelar hari Asma untuk kali pertama, mulanya saya sedikit ragu acara ini akan berhasil sebagaimana diharapkan, karena saya meminta orang tua dari pasien yang Asma-nya terkendali baik untuk hadir sebagai pembicara. Sedikit cemas barangkali si ibu mendadak berhalangan hadir, tapi Alhamdulillah bahkan sejak sebelum acara dimulai si ibu sudah mendatangi poliklinik saya.
Format acaranya sederhana saja, saya mengumpulkan orang tua dan pasien yang didiagnosis sebagai Asma untuk hadir pada hari dan jam yang ditentukan. Orang tua dari pasien Asma yang sudah terkendali baik kami berikan kesempatan untuk membagikan pengalaman sebelum, selama, dan setelah mengikuti pengobatan.
Seorang ibu yang hadir sebagai pembicara curhat, bahwa awalnya ia merasa minder karena anaknya dituduh macam-macam, mulai dari TB paru sampai Covid-19 akibat Asma yang tak kunjung membaik. Tapi seiring dengan membaiknya kondisi anak pascapengobatan, stigma tadi akhirnya memudar.
Upaya Membangun Komunitas
Komunitas merupakan salah satu upaya non-klinis dalam mengatasi masalah kesehatan. Melalui komunitas kita bisa mengatasi kesenjangan yang kerap terjadi, baik itu dari sisi pengetahuan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
Karena selain dari membangun kesadaran di tengah masyarakat, dokter dan tenakes lain juga ikut belajar bahwa terkadang penjelasan yang disampaikan oleh orang tua pasien justru bisa lebih mengena dan diterima oleh masyarakat ketimbang ucapan dokter/tenakes.
Peringatan hari Asma bisa dijadikan satu cikal bakal dari terbentuknya komunitas lokal dalam masyarakat, utamanya di kota-kota kecil yang relatif kurang tersentuh dalam hal semacam ini.


Komentar
Posting Komentar