Langsung ke konten utama

Vaksin Pneumokokus: Tidak Sebatas Melindungi dari Pneumonia

 "Vaksin untuk pneumonia (radang paru) itu yang mana dok?" tanya seorang ibu. Anaknya kebetulan baru saja selesai menjalani perawatan di RS karena pneumonia. Si ibu bercerita bahwa ia pernah mendengar kalau ada vaksin pneumonia dengan harga sekian juta per dosis.

Untuk Apa Vaksin Pneumokokus?

Vaksin PCV memang terbilang baru bagi kebanyakan orang tua/pengasuh. Meski vaksin ini sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 2000 lalu, namun penggunaan secara masif di Indonesia baru dimulai per September 2022.


Meski memang benar bahwa vaksin PCV bisa melindungi dari radang paru, sebetulnya manfaat vaksin PCV tidak sebatas itu saja. 

Invasive Pneumococcal Disease

Penyakit Pneumokokus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Selain dari radang paru, bakteri ini juga menyebabkan penyakit seperti meningitis (radang selaput otak), otitis media (radang telinga tengah), bakteremia (beredarnya bakteri di dalam darah), sinusitis (radang sinus sekitar hidung), dan bronkitis.

Karena pentingnya peranan vaksin PCV, sejak tahun 2022 lalu Kementrian Kesehatan memasukkan vaksin PCV ke dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Dan mulai diberikan secara gratis bagi bayi yang berusia 2 bulan per September 2022.

Siapa Bisa Diberikan Vaksin PCV?

Vaksin PCV diberikan pada balita, jumlah dosisnya tergantung dari usia saat dosis pertama diberikan, sehingga memang jumlahnya akan berbeda-beda. Idealnya vaksin PCV diberikan pada usia 2 bulan, bersamaan dengan vaksin DTP kombo, Polio Oral, dan Rotavirus.

Apabila anak sudah berusia lebih dari 2 bulan, vaksin ini masih bisa disusulkan hingga maksimal usia 60 bulan. Di atas usia tersebut, IDAI tidak lagi merekomendasikan pemberian vaksin PCV.

Mahalnya Vaksin PCV

Salah satu kendala di balik belum populernya vaksin PCV, terutama di kota-kota kecil, adalah harganya yang terbilang mahal. Satu dosis vaksin PCV berada di sekitar harga Rp800.000,- (untuk PCV-10) hingga Rp1.200.000,- (PCV-13). Padahal satu anak bisa membutuhkan sampai 4 dosis.

Untunglah setelah dimasukkan ke dalam PPI, masalah harga ini bisa kita kesampingkan. Semoga saja anak yang bisa mendapatkan vaksin PCV terus bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun.

dr. Krisna Adhi, Sp. A
Ketua Bidang Litbang & IT Perdalin Kotapraja.
Co Founder di Klinik Vaksinasi Ar Rohmah,
Dokter Anak di RS Mitra Keluarga Slawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vaksin Rotavirus: Melengkapi Perlindungan Anak Terhadap Diare

"Loh memangnya ada vaksin untuk diare ya?" sahut seorang ibu keheranan, "anak saya masih bisa diberikan vaksinnya nggak?" lanjutnya lagi. Bagi kebanyakan orang, diare identik dengan lingkungan yang kotor, jorok, kumuh. Maka saat seorang anak terkena diare padahal sudah tinggal di rumah yang terjaga bersih, muncul rasa heran. Diare Rotavirus tidak hanya menjadi masalah di Indonesia saja, tapi juga di negara-negara maju lainnya. Karena alasan itulah dikembangkan vaksin Rotavirus. Vaksin Rotavirus pertama di dunia dirilis tahun 1998. Seorang anak dengan diare sedang ditangani petugas Waktu Pemberian Vaksin Rotavirus Vaksin Rotavirus diberikan mulai usia 8 pekan (2 bulan) . Dosis vaksin Rotavirus bervariasi di antara merk vaksin. Ada yang membutuhkan dua dosis dan tiga dosis.  Yang menjadi masalah, masa pemberian vaksin ini terbatas. Usia maksimal pemberian dosis pertama adalah 14 pekan, dan vaksinasi sudah harus selesai diberikan pada usia 24 atau 32 pekan, tergantung ...

Vaksin Polio: Demi Terwujudnya Eradikasi Polio

Apa Itu Poliomielitis? Definisi: Poliomielitis (Polio) adalah penyakit infeksi sangat menular disebabkan oleh Poliovirus . Penyakit ini utamanya menyerang balita, ditularkan oleh orang ke orang melalui rute fekal-oral. Virusnya akan berkembang biak di usus, kemudian dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Tanda dan Gejala: Sekitar 90% dari orang yang terinfeksi tidak bergejala atau mengalami gejala ringan, sehingga penyakit ini tidak dikenali. Pada sebagian orang mungkin muncul gejala demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kaku pada leher, dan nyeri pada tungkai. Seorang anak menderita kelumpuhan akibat Polio Pada sebagian kecil kasus, virus menyebabkan kelumpuhan, biasanya pada kaki dan kelumpuhannya bersifat permanen. Sekitar 5-10% penderita yang mengalami kelumpuhan akan terjadi kelumpuhan pada otot pernapasan yang bisa menyebabkan kematian . Komplikasi: Kecacatan permanen, meninggal dunia, sindrom Pascapolio. Penyakit Polio Tak Dapat Disembuhkan Hingga saat ini...

Vaksin Hepatitis B: Melindungi dari Gagal Hati

Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang pertama kali diberikan kepada anak, yaitu pada hari ia dilahirkan. Kenapa harus secepat itu diberikannya? Karena salah satu cara Hepatitis B ditularkan saat proses persalinan, baik itu persalinan spontan ataupun sesar . Infeksi Hepatitis B yang terjadi pada awal masa kehidupan ini sekitar 70-90% bisa menjadi kronis dan sebagian dari penderita Hepatitis B kronis akan mengalami Sirosis hati hingga berujung ke kanker hati. Waktu Ideal Pemberian Hepatitis B Hepatitis B diberikan sebanyak 5 kali dan idealnya diberikan segera setelah lahir (tentunya setelah pemberian vitamin K), sebelum bayi berusia 24 jam. Vaksin ini diberikan dengan cara disuntikkan di paha bayi, lazimnya tidak ada efek simpang yang terjadi. Ilustrasi bayi baru lahir Nah bagaimana kalau bayi sudah berusia lebih dari 24 jam namun belum diberikan vaksin Hepatitis B? Dalam kasus seperti ini, vaksin masih bisa diberikan namun tentu saja efek proteksinya tidak sebaik bayi yang diberikan ...