"Cucu saya sudah divaksin kok masih kena sakit juga ya dok?" Tanya seorang nenek suatu kali. Saya tersenyum mendengar pertanyaan beliau. "Pertanyaan bagus mbah."
Vaksin Berguna untuk Mencegah Satu Penyakit Spesifik
Pertama-tama vaksin berguna untuk mencegah satu penyakit yang spesifik. Misalnya vaksin DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis) berguna mencegah anak terkena sakit Difteri, Tetanus, dan Pertusis saja. Vaksin DTP tidak pernah dimaksudkan untuk mencegah diare, gondongan, apalagi campak.
Penjelasan mengenai manfaat vaksin dan penyakit-penyakit yang dimaksud hendaklah menjadi bagian rutin dalam pelayanan vaksinasi, agar orang tua/pengasuh tidak salah paham mengenai tujuan dan manfaat vaksinasi.
Bahwa ada penyakit yang sampai saat ini belum ada vaksinnya, perlu juga untuk diterangkan. Supaya pemahaman pencegahan sakit ini tidak melebar ke mana-mana.
Belum Ada Vaksin yang Dapat Mencegah 100%
Teknologi modern kedokteran sekalipun belum mampu melahirkan vaksin yang dapat memberikan perlindungan sampai 100% dari satu penyakit. Artinya kemungkinan untuk sakit boleh jadi masih ada, namun jelas berkurang dan/atau jikapun terkena sakit tidak sampai harus dirawat/meninggal/mengalami kecacatan.
Meski begitu, efikasi dan/atau efektivitas vaksin sepenuhnya telah teruji sebelum sebuah vaksin diizinkan untuk digunakan. Misalnya vaksin Polio Oral dan Inactivated Polio Vaccine (IPV) dapat mencegah Polio sampai 99% bila diberikan secara lengkap, atau vaksin Varicela bisa melindungi sampai dengan 98% dari sakit Cacar Air.
Angka tersebut tentu sangat bermakna dibandingkan bila anak dibiarkan tanpa memiliki imunitas. Sehingga saat berhadapan dengan patogen, si anak bisa dipastikan akan jatuh sakit.
Bagaimana Vaksin Diberikan?
Hal terakhir ini sangat erat kaitannya dengan kualitas layanan vaksinasi. Karena vaksin asli dengan kualitas baik sekalipun takkan memberi perlindungan bila diberikan dengan cara yang tidak benar.
Untuk itulah saya sering mengajari orang tua/pengasuh untuk berhati-hati saat memilih tempat layanan vaksinasi. Pastikan tempat tersebut memenuhi kriteria ABC:
- Asli. Artinya vaksin yang disediakan haruslah vaksin yang asli,
- Bermutu. Maksudnya kualitas vaksin masih baik, belum kadaluarsa, dan
- Cara pemberiannya benar. Ada empat cara pemberian vaksin: diminumkan, disuntik di bawah kulit, disuntik di subkutan, dan suntik ke dalam otot.

Komentar
Posting Komentar