"Kenapa vaksinasinya belum lengkap bu?" Tanya saya kepada seorang ibu di suatu hari.
"Soalnya setiap mau vaksin anaknya batuk pilek atau demam dok, jadinya mundur terus dari jadwal." Jawab si ibu.
Saya menggelengkan kepala, sampai usia hampir 12 bulan si anak baru diberikan vaksin BCG dan Hepatitis B saja. Selebihnya kosong semua.
Bahaya Menunda Vaksin
Menunda vaksin sebetulnya bukan hal yang terlarang. Dalam kondisi khusus penundaan memang diperlukan dan bahkan harus ditunda. Masalahnya jadi runyam karena orang tua/pengasuh boleh jadi nggak paham bahwa menunda vaksinasi bukannya tanpa risiko.
Vaksin diberikan guna mencegah penyakit-penyakit yang dapat:
- Mematikan,
- Menyebabkan kecacatan, dan/atau
- Menimbulkan wabah.
Karenanya memberikan vaksin tepat waktu mutlak diperlukan, untuk menjaga anak-anak berada dalam perlindungan dari beragam penyakit berbahaya tadi.
Menunda Vaksin Bukannya Tanpa Risiko
Harus diakui bahwa sebagian masyarakat kita kini lebih takut efek simpang vaksin ketimbang penyakit-penyakit yang coba dicegah dengan vaksin. Ironisnya, hal ini terjadi justru karena keberhasilan program vaksinasi itu sendiri.
Banyak penyakit-penyakit dari masa lalu yang kini tak lagi atau jarang dijumpai, misalnya Cacar (Variola), batuk rejan (Pertusis), Tetanus pada bayi baru lahir, dan sebagainya.
Penyakit-penyakit tadi sudah jarang ditemukan karena peranan vaksinasi. Saat cakupan vaksinasi tinggi, jumlah kejadian penyakit bisa menjadi sangat rendah, namun bila cakupan vaksin menurun penyakit-penyakit tadi akan kembali bermunculan, seperti yang terjadi pada KLB Polio di Pidie, Aceh bulan November 2022 lalu.
Risiko Imunisasi Tidak Lengkap
Selain dari berisiko terpapar berbagai penyakit yang membahayakan dirinya, penundaan vaksinasi juga dapat menyebabkan anak berisiko tidak mendapatkan imunisasi lengkap, seperti kasus ilustrasi di atas.
Karena itu penundaan vaksin seharusnya juga menyertakan:
- Alasan penundaan,
- Terapi yang diberikan bila anak sakit, dan
- Penjadwalan ulang vaksin.
Yang tertulis setidaknya di buku KIA pasien, sehingga dapat dilacak penyebab mengapa imunisasi anak ditunda dan kapan orang tua/pengasuh harus datang lagi untuk mendapatkan imunisasi susulan.

Komentar
Posting Komentar