"Anaknya nanti boleh mandi nggak dok?" tanya si nenek kepada saya dalam suatu sesi vaksinasi.
"Oh boleh, mbah." Jawab saya, "Mboten masalah."
Reaksi Pascavaksinasi
Pertanyaan senada dengan di atas mungkin sudah ratusan, atau bahkan ribuan kali saya dengar, sehingga bukan lagi jadi hal yang aneh. Tapi bagi kebanyakan orang tua zaman sekarang, biasanya mereka akan bingung, memang ada masalah apa memandikan anak setelah vaksinasi?
Biasanya yang bertanya soal mandi memandikan ini memang si nenek. Latar belakangnya karena vaksin-vaksin yang ada di masa lalu kadang memiliki efek simpang, berupa munculnya bengkak, nyeri, dan kemerahan di lokasi bekas suntikan. Sehingga memandikan anak hanya akan membuat lokasi bekas suntikan tadi kembali tersentuh berulang-ulang dan membuat si anak menangis kembali.
Vaksin Modern yang Makin Ramah
Perkembangan teknologi kedokteran yang makin pesat menjadikan sebagian besar vaksin yang beredar saat ini lebih ramah. Dalam arti efek simpangnya tak lagi seberat vaksin-vaksin generasi sebelumnya. Sebagai contoh vaksin DTP yang lazimnya diberikan mulai usia 2 bulan.
Vaksin DTP sudah mulai digunakan sejak tahun 1948. Salah satu efek simpangnya yaitu bengkak, nyeri, dan kemerahan di lokasi bekas suntikan. Namun pada tahun 1991 kita mengenal varian baru vaksin DTP yang dikenal sebagai vaksin DTaP yang memiliki efek simpang lebih kecil daripada vaksin DTP generasi sebelumnya (vaksin DTwP).
Sebagai kesimpulan, tidak ada masalah dengan memandikan anak pascavaksinasi. Selain kebersihan anak lebih terjaga, mandi juga akan membuat anak lebih nyaman.
dr. Krisna Adhi, Sp. A
Ketua Bidang Litbang & IT Perdalin Kotapraja.
Co Founder di Klinik Vaksinasi Ar Rohmah,
Dokter Anak di RS Mitra Keluarga Slawi.

Komentar
Posting Komentar