"Dokter kenapa anak saya beratnya nggak naik-naik? Perlu dirontgen nggak dok, jangan-jangan TB?" keluh seorang ibu.
Permintaan seperti ini nggak cuma datang sekali-dua kali, tapi sering. Malah sependek perjalanan karir saya menjadi dokter anak, keluhan terkait mandegnya berat si anak menempati ranking pertama di antara pertanyaan tersering ditanyakan orang tua.
...................................
Menghindari Overdiagnosis TB
Yang harus dipahami oleh orang tua/ pengasuh adalah: Mandegnya berat badan lebih sering disebabkan karena kurang baiknya praktik pemberian makan pada anak. Memang kasus TB di Indonesia juga salah satu yang tertinggi di dunia, tapi masalahnya menegakkan TB anak itu nggak mudah.
Tidak mudah karena tanda dan gejala TB anak boleh jadi tidak khas (misal sama sekali tidak ada batuk lama), sehingga dalam praktiknya, dokter anak saja kadang butuh waktu beberapa pekan sampai bisa mendapatkan diagnosis TB secara lebih presisi.
Proses ini penting, karena pengobatan TB memakan waktu paling tidak 6 bulan lamanya. Kita tentu menghindari overdiagnosis TB dan tidak ingin anak mendapatkan pengobatan yang sebetulnya ia tidak perlukan.
Menghadapi Anak Kurus
Saat akan datang menemui dokter anak, jangan lupa untuk membawa juga buku KIA (buku pink) yang tentunya sudah terisi data-data ananda selama pengukuran di posyandu.
Data-data dalam buku ini sangat berguna untuk melihat bagaimana trend pertumbuhan anak, dan bisa digunakan sebagai alat bantu komunikasi orang tua - dokter seandainya si anak perlu menemui dokter lain.
Adapun dokter anak akan melakukan lima langkah asuhan nutrisi pada anak sebagai berikut:
Menghitung Status Gizi Anak
Langkah pertama yang akan dokter anak kerjakan adalah menghitung status gizi anak. Untuk itu diperlukan data tinggi/panjang badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan sebagainya. Pengukurannya pun harus dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, atau bidan) menggunakan alat ukur yang terstandar dan terkalibrasi secara berkala.
Penentuan Kebutuhan Anak
Untuk bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal, anak memerlukan jumlah kalori yang spesifik. Jumlah kalori ini berbeda-beda tergantung dari usia dan status gizi si anak. Dokter anak akan menghitung banyak serta jenis makanan yang diberikan.
Menentukan Rute Makan
Ada tiga rute makan yang bisa diberikan pada anak: Per oral (makan minum seperti biasa), per enteral (menggunakan sonde), atau parenteral (pemberian makan melalui infus). Lazimnya anak diberikan makanan
Memilih Jenis Makanan
Bentuk makanan disesuaikan dengan usia dan kemampuan oromotor pasien, misalnya 0-6 bulan ASI dan/formula, 6 bulan-1 tahun ASI dan/atau formula di-tambah makanan pendamping, 1-2 tahun makanan keluarga ditambah ASI dan/atau susu sapi segar, dan di atas 2 tahun makanan keluarga.
Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi meliputi pemantauan terhadap penerimaan makanan dan toleransi (ada atau tidaknya reaksi simpang makanan: Mual/muntah, sembelit, atau diare).

Komentar
Posting Komentar